Keempat Gubernur tersebut adalah : Arnaldo dos Reis Araujo ( 1976 - 1978 ), Guilherme Maria Goncalves ( 1978 - 1982 ), Mario Viegas Carrascalao ( 1983 - 1992 ) dan Abilio Jose Osorio Soares ( 1992 - 1999 ).
Insiden Dili atau Insiden Santa Cruz' terjadi pada saat masa kepemimpinan Gubernur Mario Viegas Carrascalao yang terjadi pada tanggal 12 November 1991 di pemakaman Santa Cruz' di ibu kota Dili.
Saat itu para pemrotes seperti yang ditulis di wikipedia indonesia, kebanyakan mahasiswa, mengadakan aksi protes mereka terhadap pemerintahan Indonesia pada penguburan rekan mereka, Sebastião Gomes, yang ditembak mati oleh pasukan Indonesia sebulan sebelumnya. Para mahasiswa telah mengantisipasi kedatangan delegasi parlemen dari Portugal, yang masih diakui oleh PBB secara legal sebagai penguasa administrasi Timor Timur. Rencana ini dibatalkan setelah Jakarta keberatan karena hadirnya Jill Joleffe sebagai anggota delegasi itu. Joleffe adalah seorang wartawan Australia yang dipandang mendukung gerakan kemerdekaan Fretilin.
Dalam prosesi pemakaman, para mahasiswa menggelar spanduk untuk penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan, menampilkan gambar pemimpin kemerdekaan Xanana Gusmao. Pada saat prosesi tersebut memasuki kuburan, pasukan Indonesia mulai menembak. Dari orang-orang yang berdemonstrasi di kuburan, 271 tewas, 382 terluka, dan 250 menghilang. Salah satu yang meninggal adalah seorang warga Selandia Baru, Kamal Bamadhaj, seorang pelajar ilmu politik dan aktivis HAM berbasis di Australia.
Pembantaian ini disaksikan oleh dua jurnalis Amerika Serikat, Amy Goodman dan Alan Nairn, dan terekam dalam pita video oleh Max Stahl, yang diam-diam membuat rekaman untuk Yorkshire Television di Britania Raya. Para juru kamera berhasil menyelundupkan pita video tersebut ke Australia. Mereka memberikannya kepada seorang wanita Belanda untuk menghindari penangkapan dan penyitaan oleh pihak berwenang Australia, yang telah diinformasikan oleh pihak Indonesia dan melakukan penggeledahan bugil terhadap para juru kamera itu ketika mereka tiba di Darwin. Video tersebut digunakan dalam dokumenter First Tuesday berjudul In Cold Blood: The Massacre of East Timor, ditayangkan di ITV di Britania pada Januari 1992.
Tayangan tersebut kemudian disiarkan ke seluruh dunia, hingga sangat mempermalukan permerintahan Indonesia. Di Portugal dan Australia, yang keduanya memiliki komunitas Timor Timur yang cukup besar, terjadi protes keras.
Banyak rakyat Portugal yang menyesali keputusan pemerintah mereka yang praktis telah meninggalkan bekas koloni mereka pada 1975. Mereka terharu oleh siaran yang melukiskan orang-orang yang berseru-seru dan berdoa dalam bahasa Portugis. Demikian pula, banyak orang Australia yang merasa malu karena dukungan pemerintah mereka terhadap rezim Soeharto yang menindas di Indonesia, dan apa yang mereka lihat sebagai pengkhianatan bagi bangsa Timor Timur yang pernah berjuang bersama pasukan Australia melawan Jepang pada Perang Dunia II.
Meskipun hal ini menyebabkan pemerintah Portugal meningkatkan kampanye diplomatik mereka, bagi pemerintah Australia, pembunuhan ini, dalam kata-kata menteri luar negeri Gareth Evans, 'suatu penyimpangan'.
Pembantaian ini (yang secara halus disebut Insiden Dili oleh pemerintah Indonesia) disamakan dengan Pembantaian Sharpeville di Afrika Selatan pada tahun 1960, yang menyebabkan penembakan mati sejumlah demonstran yang tidak bersenjata, dan yang menyebabkan rezim apartheid mendapatkan kutukan internasional.
Kejadian ini kini diperingati sebagai hari raya nasional oleh negara Timor Leste yang merdeka. Tragedi 12 November ini dikenang oleh bangsa Timor Leste sebagai salah satu hari yang paling berdarah dalam sejarah mereka, yang memberikan perhatian internasional bagi perjuangan mereka untuk merebut kemerdekaan.
Sejarah memang tidak akan pernah hilang, apalagi sejarah buruk suatu bangsa. Namun hal itu bisa dijadikan bahan renungan agar tidak akan pernah terjadi lagi.
sory mau tanya saja, Saya Anato Moreira asal Timor Leste tapi skrang bekerja di salah satu LSM yang juga bergerak untuk eks pengungsi di Timor Barat Indonesia. Saya selalu ikuti perkembangan informasi kejadian santa cruz, terima kasih karena saya bisa dapat gambaran mengenai jumlah korban.
BalasHapusyang mau saya tanya adalah, foto pada tulisan itu apakah foto tragedi di santa cruz Dili..?
Terimakasih kembali bung anato, salam solidaritas sebelumnya.. Kalau gambar itu sepertinya iya, gambar itu saya dapat dari blog lain yang juga menulis tentang tragedi 12 november..
BalasHapusSaya seorang mahasiswa yang saat ini sedang berusaha menganilisis insiden santa cruz pada tahun 1991 sebagai bahan skripsi. Yang saya ingin tahu apakah benar bahwa insiden ini belum mendapat pengakuan keadilan ham ad hoc secara sah?
BalasHapusIntinya suatu wilayah yang kabarnya dicaplok secara ilegal oleh suatu negara...Kalau dianalisis kisahnya hampir sama dengan Tibet di China, cuma sampai sekarang kasus Tibet masih belum mendapat penyelesaian
BalasHapusdari senjata yang berjenis Shotgun nampaknya TNI tidak pernah menggunakan senjata berjenis itu,corak loreng seragam jelas bukan milik TNI/ABRI, dan lebih parah Boot atau sepatu laras tidak pernah berwarna coklat terima kasih
BalasHapusSetuju dgn Mas Hadi Saputra Miter
BalasHapusitu merupakan adegan reka ulang.. kalau mau lhat aslinya ada videonya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAnapoker dapat dimainkan Langsung dari Handphone, bisa deposit pulsa, ovo, gopay, dana, linkaja, dan juga Bank!. Disitus kami anda bisa bermain semua jenis permainan
BalasHapusGabung sekarang juga Bersama Anapoker. Situs Poker Lengkap dengan 8 Jenis games Setiap hari nya dan Terpercaya Terjamin
Whatsapp : 0852 2255 5128
Line ID : agenS1288
Telegram : agenS128
Promo Bonus Untuk Member Baru AgenS128, Casino IDNLive :
Freebet Casino Online
sbobet alternatif
Freebet Casino Online Terbaru IDN Live
link sbobet
sabung ayam online
adu ayam
casino online
sabung ayam bangkok
ayam laga birma
poker deposit pulsa
deposit pulsa poker
deposit pulsa
deposit pulsa
deposit pulsa